“Resopa temmanggingi, matinulu, namalomo, naletei pammase Dewata sewwa-E.”
Begitulah pesan orang tua
Bugis-Makassar kepada anak cucunya. Bahwa “Rahmat kesejahtraan dari Tuhan Yang
Maha Esa hanya bisa diraih melalui kerja keras, gigih, dan ulet”.
Bagi warga Bugis-Makassar,
semangat kerja keras yang biasa dilafalkan sebagai makkareso tak hanya diwujudkan dalam bentuk bekerja ulet di tanah
kelahiran atau di kampong asal. Guna bertahan hidup di mana saja, semangat itu
dikobarkan. Namun, lazimnya, kutipan pesan itu diucapkan para orang tua kepada
anak-anak muda yang meminta restu untuk sompe’
atau merantau.
Antropolog dari Universitas
Hasanuddin, Prof Dr Abu Hamid, dalam buku Pasompe : Penggabaran Orang Bugis
(Pustaka Refleksi 2004), memaknakan pasompe’ sebagai pelaut-pedagang yang
berlayar dari pulau ke pulau atau dari satu negeri ke negeri lain. Orang Bugis
lekat dengan budaya migrasi karena ketangkasannya berlayar. Ini erat dengan
hokum pelayaran dan perdagangan, seperti kontrak kerja, perkongsian, upah
muatan/penumpang, dan utang piutang.
Abu Hamid mengklaim nenek
moyang Bugis-Makassar mampu menjelajahi lautan hingga Malaysia, Filipina,
China, dan Australia. Dalam keputusan Melayu terkisahkan beberapa sultan dan
pembesar Malaysia adalah keturunan Bugis-Makassar, seperti Sultan Johor,
Selagor, Trengganu dan Pahang.
Abu mengaitkan itu semua
dengan epos La Galigo, yaitu episode pengembaran dan pelayaran Sawerigading di
Kepulauan Nusantara dan China.
Sosiolog dari Unhas, Dr Muhammad Darwis, mengatakan,
semangat perantau itu merupakan wujud dari naluri gandrung akan tantangan.
“Adrenalin orang Bugis-Makassar berpahit-pahit dan berusaha sedapat mungkin
dikondisikan untuk memacu diri meraih kehidupan lebih baik,”ujar Darwis
Semangat survival orang
Bugis-Makassar di tabah rantau, menurut Darwis, juga tak lepas dari system
social-budaya yang lekat dengan hierarki (kasta), yakni arung
(bangsawan/juragan) dan ata (hamba/orang kebayakan). Bagi orang kebayakan yang
ingin bebas dari sistem itu atau setidaknya ingin naik kelas social, merantau
adalah salah satu pilihan.
Tali-temali dengan
mobilitas vertical, ekonom senior dari Unhas, Prof Halide menerankannya pada
aspek ekonomi. “Peningkatan taraf hidup seseorang berbanding lurus dengan
strata social yang disandangya, “ kata Halide.
Dari aspek sosial lainnya,
suku kaum ini lebih terkenal dengan kerabat pangkat derajat (keturunan dara),
mementingkan soal status individu dan persaudaraan sesama keluarga. Dari segi
perkawinan, suku kaum ini lebih suka menjalin perkawinan dengan keluarga
terdekat dan perceraian pula merupakan hubungan sosial yang amat tidak disukai
oleh suku kaum ini karena ia meruntuhkan hubungan kekeluargaan dan bertentangan
dengan nilai-nilai agama.
Sifat
merantau suku Bugis
Pedagang, saudagar,
pengusaha atau nama apa pun semacam itu dan perantauaan adalah ciri yang
melekat pada kebayakan orang Bugis-Makassar, atau suku-suku lain yang ada di
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Di hamper semua provinsi di
Nusantara ini bisa dipastikan ada orang asal Sulsel di situ dengan pekerjaan
utama pedagang dan pengusaha. Terbukti saat pertemuan saudagar
Bugis_Makassar November lalu, ratusan
perwakilan saudagar Bugis-Makassar yang berasal dari dalam dan luar negeri ikut
hadir.
“Sejak zaman dahulu, orang
Bugis memang sudah dikental dengan sifat perantau. Di perantauan, mereka
terkenal punya semangat juang dan semangat hidup lebih besar. Dalam sejarahnya,
sejak dulu hingga sekarang, biasanya begitu masuk di suatu daerah mereka
langsung menguasai pasar, “kata Ima Kesuma, Kepala Museum Kota Makassar yang
banyak melakukan penelitian tentang orang Bugis.
“Menguasai dalam arti
berdagang. Biasanya dari berdagang di pasar, mereka kemudian berdagang hasil
bumi, bahkan membeli tanah dan bertani atau berkebun. Setelah itu mereka mulai
ke usaha lain-lain, “ungkapannya.
Menurut Ima, satu hal yang
membuat orang Bugis bisa diterima dimana-mana dan akhirnya cukup mencolok jika
sudah berhasil di perantauan adalah semboyan “di mana tanah dipijak di situ
langit dijunjung”.
“Kalau orang bugis sukses
di perantauan, mereka akan hanya dan akan membelanjakan uangnya di perantauan.
Mereka membangun rumahnya juga di rantau dan bukan di kampong.
Kalaupun mereka
menginvestasi di kampong, biasanya hanya sedikit. Itu pun biasanya dalam bentuk
membangun masjid, membangun rumah orang tua, aatau semacam itu. Orang Bugis
biasanya berprinsip di mana mereka tenang dan nyaman hidup sekaligus berusaha,
itulah yang dianggap tanah mereka,” papar Ima.
Kesemua itu pula agaknya
yang membuat Christian Pelras, seorang Perancis, akhirnya meneliti orang Bugis,
bahkan membuat buku The Bugis. Padahal, awalnya Pelras mau melakukan penelitian
tentang budaya melayu di Malaysia.
“Orang Bugis sebenarnya bukan
pelaut, tetapi pedagang. Yang lebih pantasnya disebut pelaut adalah orang
Mandar (suku di Sulawesi barat). Namun, yang kemudian membuat orang Bugis
terkenal sebagai pelaut karena dalamm berdagang, mereka banyak menggunakan
jalur laut. Mau tidak mau agar sukses sebagai pedagang, mereka juga harus
menguasai jalur laut. Makanya mereka juga terkenal tangguh di laut,” papar
Pelras.
Itu dibenarkan Edward Poelinggomang, pakar
sejarah dari Universitas Hasanuddin. Menurut dia, berbagai laporan dan catatan
maupun dokumen di Belanda banyak menyebut kehebatan perdagangan maritime dan
Pelabuhan Makassar abad ke-19.
Konsep siri masiri (malu,
menjaga maruah) yang dikaitkan dengan kata-kata suku kaum Bugis antara lainnya
:
“…aja
mumae’lo nabe’tta taue’ makkala ‘ricappa’na lete’ngnge…”I
Maksud terjemahannya :
Janganlah engkau mau didahului orang menginjakkan kaki dihujung titian (
Janganlah engkau mau didahului orang lain untuk mengambil rezeki ).
“…naia
riasengage’ to warrani maperengnge’ nare’kko moloio roppo-roppo ri laommu,
rewe’ko paimeng sappa laleng molai…”.
Maksud terjemahannya : yang
disebut orang berani ialah yang kuat dan unggul bertahan, jikalau engkau
menghadapi rintangan berat yang engkau tak dapat lalui atau atasi, kembalilah
memikirkan jalan atau cara untuk mengatasinya.
Bercermin pada sejarah dan
pengalaman masa lalu, terutama semangat juang dan kegigihan para pendahulu,
bukanlah sesuatu yang bodoh. Sayangnya, banyak keteladanan masa lalu yang kini
mulai pupus.
~ ivool insight ~
Source : Wikipedia, www.rappang.com, wordpress.com,
kebudayaan bugis, suku, daerah, bugis, adat istiadat, google, yahoo, Istana
Langit, Architecture Guideline Design Handbook, yellowpages, kompas, detik,
RCTI, SCTV, TRANS TV, Lativi, TVRI, RRI, MNC, Discovery Channel, National
Geography, Metro TV, Indonesian Government Official Site, kompas, detik,
kas-kus, CNN, BBC,
Social
Media
Beauty of
Indonesian Islands and All Cultures And The Amazing Nature
.
T A G S :
Arsitek,
architect, aristektur, architecture, airport, airports, agoda, austria,
airlines, ancient, attraction, audrey khalida, asia, asean, adisucipto,
argentina, australia, asia tile, albasia, atap, ac, air conditioning,
aluminium, andy, balkon, blackberry, bedroom, bathroom, batu, batu alam, beach,
bali, borneo, bengkirai, bangkirai, bluescoope, booking, board, baja, iwf,
beam, broco, booth, bathub, budget, brazil, batam, bandung, bali, borobudur,
bedugul, belitung, bangka, batik, budha, budaya, blackberry, buddhist, batam,
belgium, beach, beaches, brunei, beverages, bunaken, carport, canopy, coat,
coating, casa monte rosa, civil engineering, career, carpet, cornice, cat,
campaign, chile, candi, central java, canada, culture, cultural, clipsal,
chair, cost, dapur, dinning room, desk, download, denmark, denpasar, dive,
diving, download, design, desain, eksterior, essenza, elephant, eternit, edico,
eterna, exhaust fan, egypt, ethnic, etnik, east java, exhibition, finishing, façade, free, furniture, fan, facebook,
facebook login, friendster, friendster login, finland, france, forest,
festivities, festival, food, funny, free, garasi, garden, gubahan, gratis, granito, granit, granite, gypsum, gipsum,
glugu, grc, gratis, genteng, genteng beton, genteng keramik, genteng metal,
galvanize, gambar, google, gili, gratis, gunung, guide, germany, guide book,
hotel, hotel bali, hotel yogyakarta, hotel bandung, hotel jakarta, hotel solo,
hotel batam, heritage, hutan, hindu, hungary, hong kong, hindhus, hardscape,
home, home theatre, harflex, hotel, humor, handphone, interior, ici, inbow,
island, istana, istalastu, istana langit, istana langit studio, indonesia,
iran, istana, istana langit, istalastu, italy, islam, ireland, irian, jakarta,
jungle, jogja, jogjakarta, java, jawa, jawa timur, jawa barat, jawa tengah,
japan, jimbaran, jati, joke, jacuzi, kamar, kend, kolam, kamar anak, kamar
tidur, kitchen, karier, keramik, kalsi, kalsiplank, kayu, kalimantan, kruing,
knauff, kalsiboard, kabel, kusen, kaca, kusen kayu, kusen aluminium, kursi,
kloset, kos, kost, KFC, kalimantan, kaliurang, kuliner, kuwait, kuta,
legian,luxembourg, language, laweyan, lombok, labuan bajo, landscape, living
room, lovina, lisplank, lysaght, lemari, lampu, lucu, losmen, milan, mulia,
meranti, multiplek, metal, metal roof, multi roof, mpoin, murah, meubel, meja,
mowilex, mezanine, murah, Mc’Donald, makanan, manado, minuman, muslim, moslem,
magelang, mountain, macau, morocco, malaysia, mount, nusa dua, ngurah rai, nusa
tenggara, nasional, new zealand, norway, natural, national, outbow, Oman,
parai, pantai parai, peru, philippines, passport, pbb, pizza hut, portugal,
prambanan, parks, park, poland, pdf, pantai, pantai kuta, pantai jimbaran,
pantai parai, park, platinum, plafond, parquete, prima, panasonic, paralon,
plat, dag, properti, property, perumahan, qatar, russia, rimba, resor, resort,
resorts, room, ruang, ruang makan, ruang kerja, ruang belajar, ruang tamu,
ruang keluarga, roman, rangka atap, rumah, resor, resort, softscape, super
milan, smartruss, star, sakura, surya roof, sirap, supreme, sparing, sloof,
slab, stone, studio, shower, search enginee, sulawesi, saudi arabia, sumatra,
stupa, sangeh, sandang sari, surakarta, solo, singapore, surabaya, semarang, switzerland,
spain, south africa, south korea, taiwan, tripadvisor, the united kingdom and
the united states, travel, thailand, travels, travellers, traditional,
tradisional, tradition, transport, temple, taman, tour, tourism, tourisme,
tondano, taman, teras, tampak, tanah, tanah liat, table, theme, united arab
emirates, unesco, uno, visa, vacation, vietnam, video, volcanoes, void,
vacancy, video, wood, wood filler, west java, wood coating, woodplank,
waterproof, waterproofing, wavin, yellowpages, yogyakarta, zyncalume, 3Gp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tingkalkan pesan