“Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap ! Lalu ditangkap...”
Tau
lagu anak yang ini dong ?
kadang
kalo aku pikir isinya tentang pembunuhan !
tapi
ini salah satu lagu anak yang beken
Ok,
cukup deh disclaimer-nya. Mari bahas soal cicak karena lagi ngefans banget sama
makhluk merayap yang satu ini. Padahal aku asli geli kalo inget dulu pernah
ngerasain yang namanya "kejatuhan cicak"! Kaget sumpah.
Mungkin
cicak-cicak lain juga ada yang bisa berbahasa manusia, ada juga yang tertarik
mempelajari bahasa ayam, bahasa kambing.
Tapi
menurutku, mayoritas cicak yang aku tahu itu berkegiatan berdampingan dengan
manusia, jadi aku berpikir belajar bahasa manusia mungkin akan jauh lebih
berguna bagiku. He..he..hee
Semua
cicak memang dianugerahi kesadaran sesaat sebelum keluar dari cangkang telur. Proses
kelahiran ini yang menarik, karena aku bisa mengingat dengan jelas momen-momen
ketika sadar dan berusaha untuk keluar. Kemudian, itulah yang aku anggap sebagai penuntunku
untuk akhirnya hidup di dunia dan melihat dunia yang indah ini.
Cicak
juga hidup seperti manusia, ada beberapa persamaannya yaitu sama-sama bernafas,
sama-sama punya kaki, sama-sama bisa berjalan (tapi manusia tidak berjalan di
tembok..he..he..), dan sama-sama mencari makan. Dari persamaan itu juga ada
timbal baliknya, pasti ada juga perbedaannya ( iya kan..?? Ya semoga kalian tau
lah).
Cicak
hanyalah seekor hewan kecil yang “biasa” banget, yang berada disekitar kita,
sehingga kita nggak perhatiin lagi, nggak peduli lagi. Akupun ingin seperti
itu, menjadi seekor cicak yang bisa dengan bebas menatap seseorang yang kita sayang
tanpa sepengatahuan, menemani, dan melekat di dinding jiwamu ( cikiciuuw .^_^. )
Sama
hal-nya dalam kehidupan sehari-hari ini, aku suka sekali memperhatikan
kesibukan manusia di sisi ruang ini, karena dari situ aku bisa melihat mereka
bisa bergerak-gerak indah dengan suasana berbagai cahaya lampu yang indah. Aku hanya
tidak terlalu suka dengan kerumunan orang-orang yang duduk di kursi. Beberapa dari
mereka juga berbau tidak sedap (maksud bau tidak sedap di sini aku artikan hanya
sikap mereka), dan di situ aku baru sadar betul kalau ternyata memiliki mekanisme
mengeluarkan bau tidak sedap, seperti spesies walang sangit (he..he..he).
Mereka
sibuk melakukan apapun demi mengumpulkan apa yang di inginkannya, halal atau
tidak, itu sudah tidak lagi jadi masalah. Mereka juga lupa bahwa walaupun sudah
punya semua di dunia ini, kalau tidak ada padi untuk dituai. Orang yang
menjadikan kekayaan di dunia sebagai tujuannya saja sudah di anggap hina di
mata Allah, apalagi yang hanya
menjadikan uang sebagai tujuan hidupnya. Terlalu hina, bahkan di mata manusia
biasa sekalipun.
Kadang
aku bertanya-tanya, apa yang perlu kita ketahui ?? Apa yang benar-benar kita
alami ?? Dengan kata lain, mencoba untuk
memahami suatu hal dari berbagai sudut pandang. Jangan terpaku pada satu cara,
yang bisa jadi tidak lagi relevan digunakan. Ada pepatah bijak mengatakan,
“Kita tidak akan pernah bisa merubah
arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap”. Tentu saja, kehidupan
tidak akan berubah kecuali diri sendirilah yang mengubah sudut pandang terhadap
yang ada.
Selain
itu, Nabi Muhammad SAW sudah memperingatkan bahwa: “Manfaatkan sebaik-baiknya
lima kesempatan, sebelum (datang) yang lima; masa muda sebelum datang masa tua;
kondisi sehat sebelum jatuh sakit; saat
kaya sebelum jatuh miskin; masa hidup
sebelum datang kematian; dan masa senggang sebelum masa sibuk”.
Patah
tumbuh hilang berganti, bagaikan ekor cicak yang putus pasti akan tumbuh
kembali. Sebagaimana hidup, kita tidak boleh menyerah sama sekali. Caio..
~
ivool insight ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tingkalkan pesan