Rabu, 04 Juni 2014

Kain Kelabu Tersebut Berwarna Putih


Ada yang ingin bersahabat dengan orang lain karena ada kepentingan dibaliknya, entah karena uang, kedudukan social, atau kepentingan pribadi lain yang tulus dan tentu tidak bisa di ukur dengan harta sebanyak apapun.

Uang adalah barang “titipan” yang tidak lebih penting bila dibandingkan dengan nyawa diri sendiri. Bila telah meninggal, mana mungkin kita mempunyai kesempatan untuk menikmatinya ? Memandang uang melebihi segala-galanya benar-benar merupakan yang sangat keliru.

Bila uang sudah “bekerja” dan di junjung tinggi di atas kebijaksanaan, akibatnya adalah ketidak adilan. Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, yaitu keserakahan dan tamaknya sendiri.

Sebagai seorang karyawan yang baik seharusnya, mengerti patuh terhadap kewajiban yang harus di sangkutkan. Selain itu, semangat tidak pilih kasih, tidak mencampur adukan perasaan pribadi dengan hukum peraturan yang berlaku merupakan satu metode yang memiliki arti positif.


Mungkin bagi mereka yang selalu berbuat semena-mena terhadap orang lain telah terbiasa pula mengerjai orang dengan cara yang keji dan menghalalkan segala cara. Tapi pada suatu saat nanti mungkin keadaan akan berbalik, dan dia harus menghadapi apa yang telah dia lakukan terhadap orang lain. Menghadapi atau mengerjakan sesuatu tidak seharusnya kila selalu menggunakan cara yang kasar. Terhadap seseorang yang bersalah namun masih bisa kita selamatkan dan didik kembali, bila “waktu” dan “cara”-nya tepat, pasti kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Orang yang sangat malas selalu berkhayal hidup dalam kekayaan dan kemewahan, tetapi dia tidak pernah berikhtiar untuk bekerja keras sehingga dia pun hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan. Mereka rela menderita kerugian besar hanya karena ingin memenangkan pertaruhan yang sangat sepele. Itu adalah sikap orang yang pemalas. Kita harus peka terhadap situasi yang ada. Jangan sampai merelakan sesuatu yang penting hanya karena ingin menyelamatkan yang sepele.

Kehidupan yang bahagia tidak bisa kita dapatkan dengan bermimpi atau berkhayal saja. Sampai kapan pun, jangan kita pernah berharap akan mendapatkan dengan gampang dan instan. Hanya bekerja rajin barulah mungkin apa yang kita dambakan itu terwujud menjadi kenyataan. Barang siapa dengan tekun dan tekad yang kuat mengasah, pentung besi yang besarpun bahkan bisa jadi jarum yang sangat halus. Barang siapa bersungguh-sungguh dan tekun, pekerjaan seberat apapun yang kelihatan mustahil  akan terselesaikan dengan baik dan berhasil.

Belajar memerlukan semangat dan tekat yang konsisten, bukan hanya dengan semangat yang bersifat spontan. Kita harus selalu mengasah keuletan, iman, dan tekat kita untuk berjuang. Sebuah pencapaian yang hendak kita raih, semakin besar pula pengorbanan yang harus kita berikan.


Ciao gaiiis….!! See you next time..  

Subang, 3 Juni 2014


~ ivool insight ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tingkalkan pesan