Senin, 26 Mei 2014

Detik Pertama - (Catatan ivool insight)


Ini mungkin hanya akan menjadi kisah cinta yang terdengar biasa, ketika dua orang yang tidak saling mengenal, mencoba bertukar senyum, namun tanpa di sadari akhirnya berusaha untuk memperjuangkan hal tersebut manjadi sesuatu perjalanan cinta.

      Tapi…sayangnya, dalam sebuah cerita cinta, harus selalu ada yang terluka.

Antara  “Secangkir Coffee dan tatapan singkat”

Aku sendiri tidak menyangka apa-apa. Ini menjadi rahasia semesta. Tentang aku, dan kamu. Tidak ada yang terlalu lama, atau pun terburu-buru. Tepat di detik pertama kamu mengijinkanku mengetahui namamu. Seperti sebuah kebahagiaan semesta yang Allah anugerahkan kepadaku. Tepat di detik pertama senyummu terlihat tanpa jeda. Dan di detik pertama genggaman itu terasa ada, lalu semakin kuat setiap saatnya dengan seiring berjalannya waktu.

Puluhan hari sudah terlewat dari hadapan hingga saat ini, tapi aku bersyukur karena kita tetap di pertemukan. Dan kini aku perlu meyakinkan bahwa tak perlu ada lagi yang aku khawatirkan terhadap apapun, karena percayalah, segalanya akan baik-baik saja.


Ada yang  terkadang aku perbaiki tanpa lelah. Karena keyakinan diri, bahwa perasaan itu tidak pernah salah. Entah kapan.., sejarah kita bisa di deskripsikan menjadi sesuatu yang tak terlupakan. Entah kapan.., aku bisa berhenti berkata dengan lantang bahwa kamulah satu-satunya. Bahwa kamulah yang aku cinta dan segalanya begitu terasa luar biasa, sesederhana ketika kamu ada dan membuat aku mengerti dengan baik. Aku ingin sampai pada tujuan, dan yakin bahwa kamu masih ada dalam genggaman.

Aku tidak tau perasaan itu berlabuh di mana. Selalu memikirkan dia, ( jelas-jelas dia belum tentu mikirin aku..^_^) . Kaya nggak ada kerjaan lain aja, masih banyak orang yang peduli sama kamu ketimbang mikirin dia yang nyatanya nggak pernah mengharapkan kehadiran kamu, ( kata orang-orang disekitar dan teman-teman aku). Aku tidak menelan begitu saja dari kata-kata mereka, karena yang akan menjalaninya aku dan dia. Aku punya alasan sendiri mengapa aku masih bertahan, karena aku belum menemukan titik di mana dia akan berkata nantinya “aku tidak bisa bersama kamu” selama itu belum keluar dari bibir tipisnya aku akan terus maju dan berjuang. ( menghargai perasaan dengan mempertahankan seseorang yang sedang mengisi hati sih tidak ada salahnya cuman ada waktunya aku berhenti menggunakan hati dan mulai menjalankan logika).

Aku masih muda..
Sikap dewasa itu tidak datang dari wajah yang mulai mengkerut dan rambut yang sudah beruban. Tapi, dari hati dan Self Control (pengendalian diri). Semua orang berharap dirinya mampu menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang mereka sayangi “Kamu adalah alasannya”. Dan jika gagal itu aku akan menghapus semua harapan itu.

Aku tidak mengeluh tentang waktu. Allah menciptakan itu agar kita saling belajar, menjadikan hati yang semakin dewasa, semakin mengerti, semakin paham untuk menjaga cinta. Terkadang aku bermimpi memiliki satu hari yang tak pernah cukup dan tak pernah selesai. Menjaga kita dari kecewa, menghindarkan kita dari luka dan suatu hari yang membebaskan segala rasa takut, karena bersamamu (itulah inginku..amin Ya Allah). Mulailah jadi yang pertama melakukan segalanya untukku dan yang terakhir yang takkan melepasmu. Mulailah segalanya tanpa sebuah akhir, memulai dari waktu yang tepat, di detik pertama kita berjalan bersama agar tidak tersesat.

Aku masih akan berjuang. Jikalau kamu mempersilahkanku.

Menjaga segala yang telah di mulai, di detik pertama.


~ ivool insight ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tingkalkan pesan