Kamis, 15 Mei 2014

Berjalan untuk menemukan - ( Quote )



Gue berpendapat sendiri tentang diri dan kehidupan gue, dan yang gue liat apa yang ada di depan gue (ini sudut pandang gue, terserah orang mau berkata apa).

Sebenernya apa sih tujuan dan yang kita cari di dunia ini ?? Apakah kepuasan, kebanggaan, kenikmatan,  dan kebahagian. Tetapi sayangnya, tidak banyak dari diantara kita yang mampu menjawab pertanyaan itu. Dan masih banyak lagi kalau kita mau cari. Kita mencari itu semua hanya untuk apa sih ?? dan setibannya kita di kasih sama Allah apa yang kita inginkan itu semua, apakah kita mampu mempertanggung jawabkannya ?? Masih sedikit dan hanya sebagian orang yang mau mempertanggung jawabkannya (orang tersebut hanya orang-orang yang telah di beri petunjuk oleh Allah), (mudah-mudahan gue salah satu orang yang ada di dalamnya, he..he.. meskipun gue kadang masih lalai sedikit tapi gue cepet flashback kok).

Sebagian besar dari kita, hidup hanya dalam gerak yang tetap, monoton dan tak pernah menemukan suatu tujuan yang dapat menyegarkan maka hidup akan berlangsung terus berjalan seperti robot yang dikendalikan oleh mesin waktu. Hidup akan kehilangan makna jika kita hanya sekedar hidup. Pertanyaan tersebut selalu menjadi tantangan yang mengusik. Tetapi sesungguhnya, manusia tak pernah dapat merumuskan jawaban yang pasti tentang hal itu. Karena jawabannya ada dan tersimpan jauh di dalam hati setiap orang. Maka dari itu kita harus menyadari apa yang membuat kita ada di dalam kehidupan ini.


Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Lalu kita, manusia. Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam sebuah taman untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Tetapi manusia, dengan segala kebebasan dan ambisinya, tidak ingin hanya menjadi tukang kebun. Maka manusia mulai mencari kebenarannya sendiri. Akhirnya, dengan segala resiko, kita mulai mencari, dan berbuat segala upaya menuju apa yang dianggapnya sebagai kebenaran sejati. Dan kita pun harus bertanggung-jawab atas segala perbuatan yang telah kita yakini itu benar. Jadi, berkelanalah kita di atas bumi ini.

Menurut gue, kebenaran itu hanya kepentingan diri kita sendiri.  Kita berusaha melakukan  agar bahagia, senang dan puas menikmati keberadaan.
Setelah melewati berbagai macam yang lika liku, manusia toh tetap “rindu menjadi tukang kebun dalam taman bungaNya”. (kembali kepada-Nya dan menjadi seorang Hamba)

Banyak cara yang telah membangun atau menghancurkan diri kita sendiri dan tetap saja kita sering tak tahu apa yang kita cari. kita tak pernah menemukan jawaban itu karena kita adalah manusia yang tidak mau meninggalkan segala kesenangan hidup (yang gue sering dengar dari orang-orang sekitar dan contoh yang nyata), mereka gagal menemukan makna kebahagiaan itu karena keterikatan dengan dunia. (memang sih, karena kitasering  terlalu larut dalam dunia ini).

Sebuah makna juga (dari buku yang gue baca yaitu Kitab Suci Al Qur’an). Bahwa, yang kekal tidak akan nampak sebelum kita meninggalkan ketidak-kekalan kehidupan ini.

Allah memberikan kita rasa takut itu sebagai rahmatNya supaya kita tidak melukai diri secara tidak langsung. Dan penyesalan itu adalah “Perintah”, perintah untuk memperbaiki diri. Segala sesuatu di alam ini yang terjadi itu perintah.

Dan sebagian juga yang kita tidak sadari berani memilih lebih penting dari pada ketepatan memilih ( itu dihargai oleh Allah ).
Berani yuk, kalau kita beriman kita berani, karena di tempat dimana kita tidak mampu, Allah yang memampukan.

~ ivool insight ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tingkalkan pesan