Sabtu, 28 Juni 2014

Detik Kedua












Puji syukur aku panjatkan kepada Allah SWT dan aku ucapin terima kasih buat kamu, seseorang yang ada yang ada di “detik pertama” ( cerita sebelumnya ).

Allah Maha Pengasih, dan aku adalah kekasih Allah
Kebahagian aku sedang dalam perjalanan menemui kamu. Perasaan yang masih utuh karena dari dalam. Entah kamu mau percaya kataku tapi ini keinginan yang tulus. Aku tidak meragakukan itu karena sudah aku serahkan sama Allah, kalau aku meragukan sama saja meragukan kebesaran Allah. Lihat dalam mataku, kamulah lamunan itu.

Aku yang sedang menanti jawaban dari doa-doaku
Dengan Ijin Allah,
doaku bisa mengubah keadaan,
tapi yang terpenting doaku mengubahku.

Kamis, 26 Juni 2014

Cicak-Cicak Di Dinding ( Hidup Is Perjuangan )















“Cicak-cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap ! Lalu ditangkap...”

Tau lagu anak yang ini dong ?
kadang kalo aku pikir isinya tentang pembunuhan !
tapi ini salah satu lagu anak yang beken

Ok, cukup deh disclaimer-nya. Mari bahas soal cicak karena lagi ngefans banget sama makhluk merayap yang satu ini. Padahal aku asli geli kalo inget dulu pernah ngerasain yang namanya "kejatuhan cicak"! Kaget sumpah.

Mungkin cicak-cicak lain juga ada yang bisa berbahasa manusia, ada juga yang tertarik mempelajari bahasa ayam, bahasa kambing.

Tapi menurutku, mayoritas cicak yang aku tahu itu berkegiatan berdampingan dengan manusia, jadi aku berpikir belajar bahasa manusia mungkin akan jauh lebih berguna bagiku. He..he..hee

Rabu, 25 Juni 2014

Wanita Hebat



Wanita adalah kesatuan yang indah dari tiga peran penting dalam hidup pria-nya.

Yang pertama, sebagai kekasih.
Yang kedua, sebagai sahabat.
Dan yang ketiga, sebagai ibu bagi anak-anaknya.

Seorang pria tidak membutuhkan wanita petengkar di dalam rumahnya.

Dia ingin manja dan menyerah kepada wanita yang memelihara dan membangunnya menjadi pemimpin kehidupan yang besar.

Pria bermasa-depan besar selalu manja kepada wanitanya


Mario Teguh 


( Re-Wrote )


~ ivool insight ~

Jumat, 20 Juni 2014

Bukan Semangatku Yang Membuatku Rajin Tapi Rajinku Yang Membuatku Semangat

Dear You


 









Lakukan sekarang juga. Betapapun sebalnya  pada tugas tertentu, sebaiknya jangan pernah menunda menyelesaikannya. Lakukan sekarang juga, meskipun risikonya mungkin kamu harus menghadapi klien yang cerewet atau bos yang menyebalkan suka marah-marah (tapi baik hati ^_^), bisa jadi hasilnya tidak seburuk yang kamu bayangkan. Lagipula, mau tidak mau kamu tetap harus menyelesaikannya, jadi buat apa menunda-nunda pekerjaan.

Selesaikan sebuah pekerjaan dengan sempurna. Disaat semangat bekerja sedang kendur, ada baiknya pusatkan perhatian kamu sepenuhnya pada satu jenis pekerjaan saja, agar bisa mencapai hasil sesempurna mungkin. Jangan paksakan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang bertumpuk sekaligus. Hasilnya tidak akan maksimal, bisa jadi malah berantakan. Kerjakan semua satu persatu, sehingga kamu bisa pulang dengan perasaan tidak terbebani.

Kucing Rumahan Yang Tak Bertuan



Semua orang pasti memiliki impian atau cita-cita, aku yakin akan hal itu. Namun kendala masalahnya, tidak semua orang berhasil mewujudkan impian atau cita-citanya tersebut, atau lebih tepatnya tidak berani (karena tekad kurang) untuk mewujudkan impian-impian terindah dalam hidupnya tersebut. Untuk selanjutnya, aku menyebut impian atau cita-cita dengan kata “mimpi” sehingga disini ini bukan berarti mimpi ketika kita sedang tidur.

Setiap individu yang berbeda pasti memiliki mimpi yang berbeda pula. Jika setiap manusia yang ada di bumi ini memiliki mimpi yang berbeda-beda maka bisa dibayangkan ada milyaran mimpi yang beterbangan di langit bumi ini. Dan setiap manusia pasti juga memiliki mimpi-mimpi indah masing-masing yang ingin terwujud atau diwujudkan ketika masa hidup di dunia ini masih berlangsung. Dengan adanya mimpi yang hendak kita raih akan membuat hidup kita punya arah, tujuan dan tantangan sehingga hidup ini terasa dinamis dan indah. Bagi orang yang tidak punya mimpi karena semua yang ada di dunia ini sudah ada di sekitarnya atau karena memang tidak bisa merangkai mimpi pasti akan merasa jenuh. Walaupun apa-apa dia miliki, tapi tidak ada sesuatu yang membuat hidupnya bergerak, ada nuansa yang berbeda.

Sekarang, pertanyaanku: sudahkah anda memiliki mimpi?

Kalau sudah, sudahkan mimpi itu anda raih?

Kalau belum, beranikah anda mewujudkan mimpi itu menjadi nyata?

Kapan saat yang tepat? Jawabku adalah sekarang!

Catatan Untuk Allah



Lelah itu sering kali menghinggapiku. Ya Allah, ku mohon jangan terjadi. Biarkan aku terus melangkah. Aku tahu tak mungkin selamanya jalanku akan mulus-mulus saja tanpa ada sedikitpun batu yang menghadang. Aku tahu, hidup adalah sebuah perjuangan yang harus aku lewati setiap detik, setiap waktu, dan setiap momentnya.
Ya Allah,, aku ingin jujur, aku masih bisa bertahan karena selain Engkau tujuanku, aku mengingat kedua orang tuaku. Mereka yang selama ini jadi penguatku di dunia ini. Tak pernah sedetikpun aku melupakan hal tersebut. Mereka yang menjadikanku mampu bertahan di tengahnya hidup ini.

Ya Allah,,, biarkan air mata ini mengalir. Bukan karena aku ingin mengeluh. Tapi karena aku ingin sedikit pengganjal di hatiku ini keluar. Biarkan dadaku ini bisa untuk bernapas dengan lega.

Ingin rasanya aku menikmati hari-hariku seperti dulu ketika aku masih kecil. Bisa tertawa dengan polosnya. Bisa nangis dengan polosnya. Bukan karena beban yag tak pernah ada usainya ini. Namun hidup harus tetap berjalan. Waktu harus tetap melaju. Meski rindu ini tak pernah menyatu dengan kenyataan. Biarlah yang lalu pergi menjauh, meski kenangannya takkan mungkin terhapus. Dan  biarlah sang waktu yang menjadi penentu.


~ ivool insight ~

Minggu, 08 Juni 2014

PASOMPE - Jiwa Pelaut Orang Bugis Dan Sifat Merantaunya


“Resopa temmanggingi, matinulu, namalomo, naletei pammase Dewata sewwa-E.”
Begitulah pesan orang tua Bugis-Makassar kepada anak cucunya. Bahwa “Rahmat kesejahtraan dari Tuhan Yang Maha Esa hanya bisa diraih melalui kerja keras, gigih, dan ulet”.

Bagi warga Bugis-Makassar, semangat kerja keras yang biasa dilafalkan sebagai makkareso tak hanya diwujudkan dalam bentuk bekerja ulet di tanah kelahiran atau di kampong asal. Guna bertahan hidup di mana saja, semangat itu dikobarkan. Namun, lazimnya, kutipan pesan itu diucapkan para orang tua kepada anak-anak muda yang meminta restu untuk sompe’  atau merantau.

Antropolog dari Universitas Hasanuddin, Prof Dr Abu Hamid, dalam buku Pasompe : Penggabaran Orang Bugis (Pustaka Refleksi 2004), memaknakan pasompe’ sebagai pelaut-pedagang yang berlayar dari pulau ke pulau atau dari satu negeri ke negeri lain. Orang Bugis lekat dengan budaya migrasi karena ketangkasannya berlayar. Ini erat dengan hokum pelayaran dan perdagangan, seperti kontrak kerja, perkongsian, upah muatan/penumpang, dan utang piutang.

Sabtu, 07 Juni 2014

Prinsip Orang Bugis



  Prinsip Orang Bugis


1.   Keturunan yang di ajarkan bagaimana mempertahankan keluarga

2.   Keturunan yang dibesarkan dengan memandang perempuan sebagai simbol 
      kehormatan keluarga

3.   Keturunan yang diajarkan untuk menjaga martabat orang lain dan dirinya sendiri.

4.   Keturunan yang ingin bebas merdeka berjuang dan berusaha untuk bertahan hidup.

5.   Keturunan yang berabad abad mentalnya telah dibentuk dan ditempa dengan keras 
      oleh gelombang

6.   Keturunan yang diajarkan berani menghadapi masalah dan tidak lari dari kenyataan 
      hidup,dan

Suku Bugis Dan Adat Istiadat



Suku Bugis adalah salah satu suku yang berdomisili di Sulawesi Selatan. Ciri utama kelompok etnik ini adalah bahasa dan adat-istiadat, sehingga pendatang Melayu dan Minangkabau yang merantau ke Sulawesi sejak abad ke-15 sebagai tenaga administrasi dan pedagang di Kerajaan Gowa dan telah terakulturasi, juga bisa dikategorikan sebagai orang Bugis. Diperkirakan populasi orang Bugis mencapai angka enam juta jiwa. Kini orang-orang Bugis menyebar pula di berbagai provinsi Indonesia, seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Orang Bugis juga banyak yang merantau ke mancanegara seperti di Malaysia, India, dan Australia.

Suku Bugis adalah suku yang sangat menjunjung tinggi harga diri dan martabat. Suku ini sangat menghindari tindakan-tindakan yang mengakibatkan turunnya harga diri atau martabat seseorang. Jika seorang anggota keluarga melakukan tindakan yang membuat malu keluarga, maka ia akan diusir atau dibunuh. Namun, adat ini sudah luntur di zaman sekarang ini. Tidak ada lagi keluarga yang tega membunuh anggota keluarganya hanya karena tidak ingin menanggung malu dan tentunya melanggar hukum. Sedangkan adat malu masih dijunjung oleh masyarakat Bugis kebanyakan. Walaupun tidak seketat dulu, tapi setidaknya masih diingat dan dipatuhi.

Jumat, 06 Juni 2014

Arti " Daeng" Dalam Kebudayaan Bugis

Kota Daeng, siapa yang tidak kenal julukan ini. Julukan ini disematkan kepada kota Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan dan sekaligus sebagai pintu gerbang Indonesia bagian timur. Namun saya yakin masih banyak kaskusers yang belum paham tentang makna “Daeng” itu sendiri, utamanya orang-orang yang berasal dari luar pulau Sulawesi.

Pada dasarnya dulu di Makassar terdiri atas 4 stratafikasi social yaitu :
  1.    Kare                : Ulama atau Tokoh Religi  
  2.    Karaeng          : Raja atau Bangsawan
  3.    Daeng             : Kalangan Pengusaha, shah Bandar
  4.    Ata                  : Budak

Sangat mirip dengan stratafikasi di Bali atau peradaban Hindu yaitu : brahma, ksatria waisaya dan sudera

Gelar “DAENG” pada hakikatnya didapatkan begitu saja melainkan mengandung makna yang beragam. Maknanya antara lain :

Etos Kerja Orang Bugis



Orang Bugis adalah suku perantau. di mana pun di nusantara ini kita selalu menjumpai orang Bugis. Bagi sebagian orang Bugis menjadi Saudagar adalah pilihan profesi utamanya. Di beberapa tempat, banyak saudagar Bugis yang maju dalam berusaha. Tentunya segala kemajuan yang dicapainya itu berdasarkan hasil kerja kerasnya, bermandikan keringat dan air mata.

Lalu apa yang membuat orang Bugis selalu bekerja keras? ini dikarenakan Bugis adalah salah satu suku yang paling banyak kebutuhannya . Orang Bugis ketika memasuki usia dewasa ia berpikir untuk mulai menikah, dan pernikahan di Bugis tidak murah. Setelah menikah tentunya ia berpikir untuk memiliki rumah dan kendaraan. Setelah itu tercapai mereka mulai berpiikir untuk naik Haji. Menjadi Haji adalah tujuan tertinggi dari orang Bugis.

Setelah itu tercapai, maka kebutuhannya kembali lagi ke dasar dan ingin menikah lagi, mulai lagi punya rumah baru, kendaraan baru, naik Haji lagi dan begitu seterusnya. Karena kebutuhan yang tinggi itulah yang membuat orang Bugis memiliki etos kerja keras.

Rabu, 04 Juni 2014

Kain Kelabu Tersebut Berwarna Putih


Ada yang ingin bersahabat dengan orang lain karena ada kepentingan dibaliknya, entah karena uang, kedudukan social, atau kepentingan pribadi lain yang tulus dan tentu tidak bisa di ukur dengan harta sebanyak apapun.

Uang adalah barang “titipan” yang tidak lebih penting bila dibandingkan dengan nyawa diri sendiri. Bila telah meninggal, mana mungkin kita mempunyai kesempatan untuk menikmatinya ? Memandang uang melebihi segala-galanya benar-benar merupakan yang sangat keliru.

Bila uang sudah “bekerja” dan di junjung tinggi di atas kebijaksanaan, akibatnya adalah ketidak adilan. Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, yaitu keserakahan dan tamaknya sendiri.

Sebagai seorang karyawan yang baik seharusnya, mengerti patuh terhadap kewajiban yang harus di sangkutkan. Selain itu, semangat tidak pilih kasih, tidak mencampur adukan perasaan pribadi dengan hukum peraturan yang berlaku merupakan satu metode yang memiliki arti positif.

Selasa, 03 Juni 2014

Kata Hikmah Dan Petuah


PEPATAH ORANG MAKASSAR

Anak laki-laki tidak boleh dihiraukan panjang.
Hidupnya ialah untuk berjuang

Jikalau perahunya telah ia kayuh ketengah, ia tak boleh bersurut pulang.
Meskipun bagamaina besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek. Itu lebih mulia (baginya) dari pada membalik haluan pulang.
( Prof. Dr. Buya Hamka )


~ ivool insight ~

Minggu, 01 Juni 2014

Jempolku Separuh Jiwaku


Malam itu, aku baru balik ke mess, kemudian  memperhatikan wajah yang sudah beberapa hari nggak kena sentuhan cukuran. Kumis tumbuh bak ilalang dengan tingkat kelebatan yang berbedadi kedua ujungnya. Kumis aku jadi mirip kumis lele dan dan tiap ngaca aku jadi pengen nge-pecel muka sendiri. Biar gantengan dikit, aku memutuskan malam itu juga untuk mencukurnya. Aku menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarku (maksudnya kamar yang dilengkapi dengan ada kamar mandinya yaa..) untuk mengeksekusi sesi cukur kumis. Tanpa ba bi bu, aku langsung menempelkan cukuran ke atas bibir.

Eh, tapi kok nggak kepotong ?

“Oh, ternyata ada plastik penutup yang melapisi mata cukuran,” (kataku dalam hati sambil dengan santai coba membuka penutup plastik yang baru), “eh, kok susah ya ?”

Setelah kebuka aku mulai lagi melanjutkan cukur kumis, di tengah perjalanan karena pisau cukur baru, aku merasa ada rasa-rasa perih dan kemudian muncul beberapa titik-titik warna merah (ternyata melukai, sambil menahan rasa perih).  Apa aku berhenti nyukur ?? aku tetep positive thinking aja deh (dengan muka meringis), aku mencukur kumis sampai bersih.