Minggu, 08 Juni 2014

PASOMPE - Jiwa Pelaut Orang Bugis Dan Sifat Merantaunya


“Resopa temmanggingi, matinulu, namalomo, naletei pammase Dewata sewwa-E.”
Begitulah pesan orang tua Bugis-Makassar kepada anak cucunya. Bahwa “Rahmat kesejahtraan dari Tuhan Yang Maha Esa hanya bisa diraih melalui kerja keras, gigih, dan ulet”.

Bagi warga Bugis-Makassar, semangat kerja keras yang biasa dilafalkan sebagai makkareso tak hanya diwujudkan dalam bentuk bekerja ulet di tanah kelahiran atau di kampong asal. Guna bertahan hidup di mana saja, semangat itu dikobarkan. Namun, lazimnya, kutipan pesan itu diucapkan para orang tua kepada anak-anak muda yang meminta restu untuk sompe’  atau merantau.

Antropolog dari Universitas Hasanuddin, Prof Dr Abu Hamid, dalam buku Pasompe : Penggabaran Orang Bugis (Pustaka Refleksi 2004), memaknakan pasompe’ sebagai pelaut-pedagang yang berlayar dari pulau ke pulau atau dari satu negeri ke negeri lain. Orang Bugis lekat dengan budaya migrasi karena ketangkasannya berlayar. Ini erat dengan hokum pelayaran dan perdagangan, seperti kontrak kerja, perkongsian, upah muatan/penumpang, dan utang piutang.


Abu Hamid mengklaim nenek moyang Bugis-Makassar mampu menjelajahi lautan hingga Malaysia, Filipina, China, dan Australia. Dalam keputusan Melayu terkisahkan beberapa sultan dan pembesar Malaysia adalah keturunan Bugis-Makassar, seperti Sultan Johor, Selagor, Trengganu dan Pahang.

Abu mengaitkan itu semua dengan epos La Galigo, yaitu episode pengembaran dan pelayaran Sawerigading di Kepulauan Nusantara dan China.

Sosiolog  dari Unhas, Dr Muhammad Darwis, mengatakan, semangat perantau itu merupakan wujud dari naluri gandrung akan tantangan. “Adrenalin orang Bugis-Makassar berpahit-pahit dan berusaha sedapat mungkin dikondisikan untuk memacu diri meraih kehidupan lebih baik,”ujar Darwis

Semangat survival orang Bugis-Makassar di tabah rantau, menurut Darwis, juga tak lepas dari system social-budaya yang lekat dengan hierarki (kasta), yakni arung (bangsawan/juragan) dan ata (hamba/orang kebayakan). Bagi orang kebayakan yang ingin bebas dari sistem itu atau setidaknya ingin naik kelas social, merantau adalah salah satu pilihan.

Tali-temali dengan mobilitas vertical, ekonom senior dari Unhas, Prof Halide menerankannya pada aspek ekonomi. “Peningkatan taraf hidup seseorang berbanding lurus dengan strata social yang disandangya, “ kata Halide.

Dari aspek sosial lainnya, suku kaum ini lebih terkenal dengan kerabat pangkat derajat (keturunan dara), mementingkan soal status individu dan persaudaraan sesama keluarga. Dari segi perkawinan, suku kaum ini lebih suka menjalin perkawinan dengan keluarga terdekat dan perceraian pula merupakan hubungan sosial yang amat tidak disukai oleh suku kaum ini karena ia meruntuhkan hubungan kekeluargaan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.


Sifat merantau suku Bugis

Pedagang, saudagar, pengusaha atau nama apa pun semacam itu dan perantauaan adalah ciri yang melekat pada kebayakan orang Bugis-Makassar, atau suku-suku lain yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Di hamper semua provinsi di Nusantara ini bisa dipastikan ada orang asal Sulsel di situ dengan pekerjaan utama pedagang dan pengusaha. Terbukti saat pertemuan saudagar Bugis_Makassar  November lalu, ratusan perwakilan saudagar Bugis-Makassar yang berasal dari dalam dan luar negeri ikut hadir.

“Sejak zaman dahulu, orang Bugis memang sudah dikental dengan sifat perantau. Di perantauan, mereka terkenal punya semangat juang dan semangat hidup lebih besar. Dalam sejarahnya, sejak dulu hingga sekarang, biasanya begitu masuk di suatu daerah mereka langsung menguasai pasar, “kata Ima Kesuma, Kepala Museum Kota Makassar yang banyak melakukan penelitian tentang orang Bugis.

“Menguasai dalam arti berdagang. Biasanya dari berdagang di pasar, mereka kemudian berdagang hasil bumi, bahkan membeli tanah dan bertani atau berkebun. Setelah itu mereka mulai ke usaha lain-lain, “ungkapannya.

Menurut Ima, satu hal yang membuat orang Bugis bisa diterima dimana-mana dan akhirnya cukup mencolok jika sudah berhasil di perantauan adalah semboyan “di mana tanah dipijak di situ langit dijunjung”.

“Kalau orang bugis sukses di perantauan, mereka akan hanya dan akan membelanjakan uangnya di perantauan. Mereka membangun rumahnya juga di rantau dan bukan di kampong.
Kalaupun mereka menginvestasi di kampong, biasanya hanya sedikit. Itu pun biasanya dalam bentuk membangun masjid, membangun rumah orang tua, aatau semacam itu. Orang Bugis biasanya berprinsip di mana mereka tenang dan nyaman hidup sekaligus berusaha, itulah yang dianggap tanah mereka,” papar Ima.

Kesemua itu pula agaknya yang membuat Christian Pelras, seorang Perancis, akhirnya meneliti orang Bugis, bahkan membuat buku The Bugis. Padahal, awalnya Pelras mau melakukan penelitian tentang budaya melayu di Malaysia.

“Orang Bugis sebenarnya bukan pelaut, tetapi pedagang. Yang lebih pantasnya disebut pelaut adalah orang Mandar (suku di Sulawesi barat). Namun, yang kemudian membuat orang Bugis terkenal sebagai pelaut karena dalamm berdagang, mereka banyak menggunakan jalur laut. Mau tidak mau agar sukses sebagai pedagang, mereka juga harus menguasai jalur laut. Makanya mereka juga terkenal tangguh di laut,” papar Pelras.

 Itu dibenarkan Edward Poelinggomang, pakar sejarah dari Universitas Hasanuddin. Menurut dia, berbagai laporan dan catatan maupun dokumen di Belanda banyak menyebut kehebatan perdagangan maritime dan Pelabuhan Makassar abad ke-19.

Konsep siri masiri (malu, menjaga maruah) yang dikaitkan dengan kata-kata suku kaum Bugis antara lainnya :

“…aja mumae’lo nabe’tta taue’ makkala ‘ricappa’na lete’ngnge…”I

Maksud terjemahannya : Janganlah engkau mau didahului orang menginjakkan kaki dihujung titian ( Janganlah engkau mau didahului orang lain untuk mengambil rezeki ).

“…naia riasengage’ to warrani maperengnge’ nare’kko moloio roppo-roppo ri laommu, rewe’ko paimeng sappa laleng molai…”.

Maksud terjemahannya : yang disebut orang berani ialah yang kuat dan unggul bertahan, jikalau engkau menghadapi rintangan berat yang engkau tak dapat lalui atau atasi, kembalilah memikirkan jalan atau cara untuk mengatasinya.

Bercermin pada sejarah dan pengalaman masa lalu, terutama semangat juang dan kegigihan para pendahulu, bukanlah sesuatu yang bodoh. Sayangnya, banyak keteladanan masa lalu yang kini mulai pupus.

~ ivool insight ~


Source :  Wikipedia, www.rappang.com, wordpress.com, kebudayaan bugis, suku, daerah, bugis, adat istiadat, google, yahoo, Istana Langit, Architecture Guideline Design Handbook, yellowpages, kompas, detik, RCTI, SCTV, TRANS TV, Lativi, TVRI, RRI, MNC, Discovery Channel, National Geography, Metro TV, Indonesian Government Official Site, kompas, detik, kas-kus, CNN, BBC,



Social Media


Beauty of Indonesian Islands and All Cultures And The Amazing Nature


.




T A G S :
Arsitek, architect, aristektur, architecture, airport, airports, agoda, austria, airlines, ancient, attraction, audrey khalida, asia, asean, adisucipto, argentina, australia, asia tile, albasia, atap, ac, air conditioning, aluminium, andy, balkon, blackberry, bedroom, bathroom, batu, batu alam, beach, bali, borneo, bengkirai, bangkirai, bluescoope, booking, board, baja, iwf, beam, broco, booth, bathub, budget, brazil, batam, bandung, bali, borobudur, bedugul, belitung, bangka, batik, budha, budaya, blackberry, buddhist, batam, belgium, beach, beaches, brunei, beverages, bunaken, carport, canopy, coat, coating, casa monte rosa, civil engineering, career, carpet, cornice, cat, campaign, chile, candi, central java, canada, culture, cultural, clipsal, chair, cost, dapur, dinning room, desk, download, denmark, denpasar, dive, diving, download, design, desain, eksterior, essenza, elephant, eternit, edico, eterna, exhaust fan, egypt, ethnic, etnik, east java, exhibition, finishing,  façade, free, furniture, fan, facebook, facebook login, friendster, friendster login, finland, france, forest, festivities, festival, food, funny, free, garasi, garden, gubahan, gratis,  granito, granit, granite, gypsum, gipsum, glugu, grc, gratis, genteng, genteng beton, genteng keramik, genteng metal, galvanize, gambar, google, gili, gratis, gunung, guide, germany, guide book, hotel, hotel bali, hotel yogyakarta, hotel bandung, hotel jakarta, hotel solo, hotel batam, heritage, hutan, hindu, hungary, hong kong, hindhus, hardscape, home, home theatre, harflex, hotel, humor, handphone, interior, ici, inbow, island, istana, istalastu, istana langit, istana langit studio, indonesia, iran, istana, istana langit, istalastu, italy, islam, ireland, irian, jakarta, jungle, jogja, jogjakarta, java, jawa, jawa timur, jawa barat, jawa tengah, japan, jimbaran, jati, joke, jacuzi, kamar, kend, kolam, kamar anak, kamar tidur, kitchen, karier, keramik, kalsi, kalsiplank, kayu, kalimantan, kruing, knauff, kalsiboard, kabel, kusen, kaca, kusen kayu, kusen aluminium, kursi, kloset, kos, kost, KFC, kalimantan, kaliurang, kuliner, kuwait, kuta, legian,luxembourg, language, laweyan, lombok, labuan bajo, landscape, living room, lovina, lisplank, lysaght, lemari, lampu, lucu, losmen, milan, mulia, meranti, multiplek, metal, metal roof, multi roof, mpoin, murah, meubel, meja, mowilex, mezanine, murah, Mc’Donald, makanan, manado, minuman, muslim, moslem, magelang, mountain, macau, morocco, malaysia, mount, nusa dua, ngurah rai, nusa tenggara, nasional, new zealand, norway, natural, national, outbow, Oman, parai, pantai parai, peru, philippines, passport, pbb, pizza hut, portugal, prambanan, parks, park, poland, pdf, pantai, pantai kuta, pantai jimbaran, pantai parai, park, platinum, plafond, parquete, prima, panasonic, paralon, plat, dag, properti, property, perumahan, qatar, russia, rimba, resor, resort, resorts, room, ruang, ruang makan, ruang kerja, ruang belajar, ruang tamu, ruang keluarga, roman, rangka atap, rumah, resor, resort, softscape, super milan, smartruss, star, sakura, surya roof, sirap, supreme, sparing, sloof, slab, stone, studio, shower, search enginee, sulawesi, saudi arabia, sumatra, stupa, sangeh, sandang sari, surakarta, solo, singapore, surabaya, semarang, switzerland, spain, south africa, south korea, taiwan, tripadvisor, the united kingdom and the united states, travel, thailand, travels, travellers, traditional, tradisional, tradition, transport, temple, taman, tour, tourism, tourisme, tondano, taman, teras, tampak, tanah, tanah liat, table, theme, united arab emirates, unesco, uno, visa, vacation, vietnam, video, volcanoes, void, vacancy, video, wood, wood filler, west java, wood coating, woodplank, waterproof, waterproofing, wavin, yellowpages, yogyakarta, zyncalume, 3Gp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tingkalkan pesan