Diawali dengan pengenalan dan pemahaman akan diri sendiri. Melatih diri dengan penelusuran diri agar dapat berhubungan dengan seluruh aktivitas yang ada.
Keadaan dalam kesendirian untuk melihat diri dengan mengembangkan keakraban yang lebih mendalam dan lebih luas dengan "Sang Pencipta".
Keheningan,
kesunyian dan ketakutan tercapai setelah kulalui beberapa pengalaman,
pengalaman itu seperti ketakutan akan kehilangan, kematian, begitu juga takut
melihat bayangan sendiri, itu justru terjadi disebabkan oleh ego yang selalu
mendominasi. Takut melihat diri begitu penuh dengan dosa tumpul, jelek, penuh
dengan kemunafikan sehingga kecemasan dan kebingungan selalu menjadi hantu
dalam diri.
Di
jaman ini banyak orang merasa tidak nyaman dengan kesunyian dan menggantikannya
dengan keributan. Orang cenderung mencari hingar-bingar, mengejar-ngejar orang
seksi sebagai koleksi, sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang sebagai
pelarian. Penipuan-penipuan diri semacam ini sering membohongi diri sendiri
dengan dalih segala macam yang akhirnya menyesatkan diri. Tidak berani melihat
kenyataan hidup akibat dari kebodohan berupa kabut tebal.
Kebanyakan
orang takut dengan kesendirian, takut pada kesepian. Untuk menemukan diri
sejati bukan justru di tempat yang penuh dengan hingar-bingar. Keheningan tidak
dapat direkasaya dan tidak ditemukan dalam perdebatan maupun pertentangan bahwa
yang ini benar yang itu salah. Keheningan tidak dapat diundang maupun dicari
melalui pikiran begitu juga melalui perasaan-perasaan yang kacau maupun di
tempat yang di huni oleh jiwa yang sedang goyang ( bukan goyang dangdut
yaa..he..he..). Hanya dalam keheninganlah orang dapat mengamati asal mula
pikiran dan kehidupan bukan pada saat mencari, bertanya kesana-kemari maupun
melalui bualan yang memboroskan waktu.
Pikiran
yang masih sibuk walaupun berada di tempat yang sunyi tidak mengalami
keheningan. Pikiran yang hening sudah terbebaskan dari segala keterkaitan
(keinginan) untuk mendapatkan apapun. Melampui segala usaha, berarti usaha sudah
diserahkan segalanya kepada kehendak Allah.
"Terjadilah yang harus
terjadi, Allah-lah Yang Maha Tahu dan Maha Besar".
Orang
yang tidak terikat sering kali terlihat acuh tak acuh atau tidak peduli.
Tetap
tenang tidak tergoncang, tidak terikat dan tidak dapat dipengaruhi. Ia tidak
peduli apa itu baik atau buruk, sukses atau gagal. Kepeduliannya hanya
menyerahkan segala sesuatunya kepada kehendak Allah. Apapun yang terjadi kalau
sudah kehendak Allah itulah yang terbaik, dia telah menyadari bahwa manusia
mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menempuh kehidupannya walaupun
berjalan bersama-sama. (ini menurut Kacamata ku yaa, jangan protes)
~
ivool insight ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tingkalkan pesan