Kini
menjadi lantunan indah yang menemani soreku. Senja mulai mengoyak zona nyaman
yang ku ciptakan sejak bermenit-menit lalu. Meski mata ini terus saja menatap
kosong ke depan, namun pikiranku tak pernah beranjak dari mungilnya ingatan
yang tak pernah lepas dari otak kecilku.
Hari-hariku
tak pernah berubah. Senyum yang selalu menjadi obat lelahku. Kau adalah orang
yang sudah ku anggap sebagai malaikat yang dikirimkan oleh Allah untuk
menemaniku di sini. Lewat detik pertama kita dipertemukan, aku diajaarkan betapa aku harus kuat menjalani
kehidupan ini. Nggak boleh ada kata ngeluh, dan itu adalah hal yang selalu aku
tanamkan untukmu. Sekarang entah lewat apa agar aku mampu mengungkapkan rasa
sayangku untukmu. Rasa cintaku yang entah sampai sekarang belum juga sirna dari
jiwa matiku.
Sebuah
nama indah yang terpatri kuat di dalam hatiku. Nama yang selalu mengusik
pikiranku di penjara suci tentu saja tak sebebas hidup di dunia luar sana.
Hidup di penjara suci tentu saja tak segemerlap hidup di luar sana. Tapi aku
bahagia, dan tak pernah ada kata menyesal karena sudah berada di dunia ini.
Dunia yang di penuhi oleh calon bidadara-bidadari surga. Karena di sinilah
hidupku menjadi penuh warna.
Awalnya
memang bukan sesuatu hal yang mudah memang. Tinggal di sebuah penjara suci yang
tentu juga terdapat segudang kegiatan yang banyak menyita waktu. Namun apa
daya, aku takkan pernah berani melawan keinginan ke dua orang tuaku. Karena
bagiku, mereka adalah segala-galanya. Mereka yang tak pernah meninggalkanku.
Siapa
sangka, penjara suci ini telah mempertemukanku dengan seorang wanita sholeh
yang selalu membuat duniaku ini penuh dengan senyum manis. Pertemuan pertama
kami justru bukan di penjara suci ini. Hal tersebutlah yang selalu membuat kami
bersama-sama setiap waktu. (tapi akhir-akhir ini jarang, he..he..T_T )
Rasa
ini memang sudah lama terpendam, begitu juga rasanya (maybe yes or maybe no,
he..he..). Aku tahu tapi kini sesuatu yang terpendam itu belum bisa aku temukan
dalam sebuah ikatan karena dia belum menjawab dan menemukan titik dia nyaman
denganku. Ikatan suci karena Allah ( Amin, Semoga Allah mendengar ini ). Bukan
untuk pelampiasan nafsu belaka. Cara aku mengungkapkan rasa sayang ini memang
beda seperti pasangan-pasangan kekasih yang lainnya. aku masih punya keyakinan,
dan aku masih punya pegangan. Dan sebuah lagu yang aku berikan padanya “I don’t
miss a thing-Aerosmith”.
Rasa
yang kini menjelma menjadi wujud hati. Allah biarkan aku tetap menjaganya.
Biarkan dia menjadi perhiasan dan warna yang selalu membuat keceriaan dalam
hari-hariku, juga untuk hari-harinya. Biarkan rasa ini tetap ada sampai aku
sudah tak mampu lagi mempertahankan tiap denyut nadi.
Do’a
itu yang selalu aku panjatkan tiap selesai sholat Fardlhu dan sunah. Bukan
karena aku terlalu takut kehilangan dia. Tapi karena kekhawatiranku yang
akhir-akhir ini mulai menghantuiku.
Allah,
bukan berarti cintaku kini lebih besar ku berikan padanya. Engkau tetap yang
paling besar mendapatkan cintaku. Tapi kini dia adalah orang yang sangat
berarti untukku. Ini adalah janjiku, dan ini adalah bukti bahwa aku
mencintainya tak melebihi cintaku kepada Tuhanku.
“ Bunga,,, percayalah, jika kita memang
berjodoh. Maka pelaminan akan tetap menjadi tempat yang menyatukan kita.”
Pipi
ini tiba-tiba hangat tersentuh butiran bening yang mulai mengalir. Hanya itu
yang mampu menjawab kalimat-kalimat ini.
Sebuah
kata-kata terakhir, tentu saja. Jika berpisah darinya bukan berarti dunia ini
kiamat. Aku tetap melanjutkan kehidupanku normal seperti biasanya. Meski sudah
tak ada lagi pelangi yang penuh warna. Melupakan seseorang yang benar-benar
kita sayangi memang bukanlah suatu hal yang mudah. Tapi jangan biarkan rasa
cinta ini melebihi rasa cintaku kepadaMu Ya Allah.
Dan
senja masih secantik ketika kita sama-sama memandangnya. Meski suatu saat cintamu
sudah bukan untukku. Tapi cinta Tuhan tak pernah berubah ku rasakan.
“
Tapi satu yang harus kamu ketahui , kamu masih tetap bersamaku. Biarkan cinta
ini bersembunyi di balik daun kering di musim kemarau ini. Karena aku terlalu
sulit untuk melupakanmu, cinta ini akan menghilang ketika musim hujan tiba.
Biarkan tiap rinainya menghancurkan jaringan-jaringan daun kering yang mulai
rapuh. Karena aku tak ingin cinta ini melebihi cintaku kepada Allah, Tuhanku. “
Oh
Tuhan,,, Kurang baiknya apa Engkau kepadaku.
~ ivool insight ~
~ ivool insight ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tingkalkan pesan