Gue berpendapat sendiri
tentang diri dan kehidupan gue, dan yang gue liat apa yang ada di depan gue (ini sudut pandang gue, terserah orang mau berkata apa).
Sebenernya apa sih tujuan
dan yang kita cari di dunia ini ?? Apakah kepuasan, kebanggaan, kenikmatan, dan kebahagian. Tetapi sayangnya, tidak banyak
dari diantara kita yang mampu menjawab pertanyaan itu. Dan masih banyak lagi
kalau kita mau cari. Kita mencari itu semua hanya untuk apa sih ?? dan
setibannya kita di kasih sama Allah apa yang kita inginkan itu semua, apakah kita
mampu mempertanggung jawabkannya ?? Masih sedikit dan hanya sebagian orang yang
mau mempertanggung jawabkannya (orang tersebut hanya orang-orang yang telah di
beri petunjuk oleh Allah), (mudah-mudahan gue salah satu orang yang ada di
dalamnya, he..he.. meskipun gue kadang masih lalai sedikit tapi gue cepet
flashback kok).
Sebagian besar dari kita,
hidup hanya dalam gerak yang tetap, monoton dan tak pernah menemukan suatu
tujuan yang dapat menyegarkan maka hidup akan berlangsung terus berjalan
seperti robot yang dikendalikan oleh mesin waktu. Hidup akan kehilangan makna
jika kita hanya sekedar hidup. Pertanyaan tersebut selalu menjadi tantangan
yang mengusik. Tetapi sesungguhnya, manusia tak pernah dapat merumuskan jawaban
yang pasti tentang hal itu. Karena jawabannya ada dan tersimpan jauh di dalam
hati setiap orang. Maka dari itu kita harus menyadari apa yang membuat kita ada
di dalam kehidupan ini.
Allah menciptakan langit
dan bumi dan segala isinya. Lalu kita, manusia. Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam sebuah taman untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Tetapi manusia,
dengan segala kebebasan dan ambisinya, tidak ingin hanya menjadi tukang kebun.
Maka manusia mulai mencari kebenarannya sendiri. Akhirnya, dengan segala resiko, kita mulai
mencari, dan berbuat segala upaya menuju apa yang dianggapnya sebagai kebenaran
sejati. Dan kita pun harus bertanggung-jawab atas segala perbuatan yang telah
kita yakini itu benar. Jadi, berkelanalah kita di atas bumi ini.
Menurut gue, kebenaran itu
hanya kepentingan diri kita sendiri. Kita berusaha melakukan agar bahagia, senang dan puas menikmati
keberadaan.
Setelah melewati berbagai
macam yang lika liku, manusia toh tetap “rindu menjadi tukang kebun dalam taman
bungaNya”. (kembali kepada-Nya dan menjadi seorang Hamba)
Banyak cara yang telah
membangun atau menghancurkan diri kita sendiri dan tetap saja kita sering tak
tahu apa yang kita cari. kita tak pernah menemukan jawaban itu karena kita
adalah manusia yang tidak mau meninggalkan segala kesenangan hidup (yang gue
sering dengar dari orang-orang sekitar dan contoh yang nyata), mereka gagal
menemukan makna kebahagiaan itu karena keterikatan dengan dunia. (memang sih,
karena kitasering terlalu larut dalam
dunia ini).
Sebuah makna juga (dari
buku yang gue baca yaitu Kitab Suci Al Qur’an). Bahwa, yang kekal tidak akan
nampak sebelum kita meninggalkan ketidak-kekalan kehidupan ini.
Allah memberikan kita rasa
takut itu sebagai rahmatNya supaya kita tidak melukai diri secara tidak
langsung. Dan penyesalan itu adalah “Perintah”, perintah untuk memperbaiki
diri. Segala sesuatu di alam ini yang terjadi itu perintah.
Dan sebagian juga yang kita
tidak sadari berani memilih lebih penting dari pada ketepatan memilih ( itu
dihargai oleh Allah ).
Berani yuk, kalau kita
beriman kita berani, karena di tempat dimana kita tidak mampu, Allah yang memampukan.
~ ivool insight ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tingkalkan pesan