Masalah
yang dihadirkan Allah kepada kita bisa menjadi UJIAN tapi bisa juga menjadi
AZAB. Tergantung kita menempatkannya. Dan tergantung dosa-dosa kita. Mulai saat
ini, dengan keyakinan penuh dari hati, marilah kita selalu berpikir positif
terhadap masalah yang datang silih berganti. Karena masalah adalah ibarat
kesulitan yang menghadirkan suatu keistimewaan.
Mari
kita perhatikan lebih seksama beberapa tanda semesta berikut. Layang-layang
bisa terbang tinggi justru ketika gerakan angin berani ia hadapi, melawan arah
angin bukan searah mengikuti. Pohon bisa tumbuh subur tinggi justru ketika
diberi pupuk yang bau bukannya diberi minyak wangi. Makan terasa nikmat, justru
ketika sudah lapar berat. Minum terasa menyegarkan justru ketika haus kian tak
tertahankan. Bahkan sang bintang pun bisa terlihat terang, justru ketika sang
bintang berani muncul di antara kegelapan malam.
Ya,
ketika hadir sebuah masalah maka segeralah mengingat Allah lebih dalam dan
lakukanlah INSTROSPEKSI, dan berpikirlah, “Apa yang sudah saya lukakan,
sehingga hadir masalah ini?” Berpikir ke depan dan visioner itu sangatlah baik,
tetapi melihat ke belakang sekilas saja, flash back, insya Allah akan membuat
Anda menginjak gas mobil kehidupan Anda dengan lebih yakin.
Ibarat
Anda sedang mengendarai mobil, tentunya membutuhkan kaca spion sebelum
melakukan aksi terobosan yang memukau. Namun demikian, Anda dilarang untuk
selalu melihat kaca spion, sebab bagaimanapun juga finish pasti ada di depan,
tidak mungkin ia ada di belakang Anda. Ya, tak baik terlalu lama melihat masa
lalu, maafkanlah ia, dan fokuslah pada kenikmatan Allah yang dihadirkan hari
ini, seraya bergeraklah ke depan menuju kenikmatan-kenikmatan berikutnya.